saya juga ngantuk.. --a

buset deh~ situ, kan sudah dirumah, sedangkan rei masih pacaran sama peraturan jadinya ngatuk deh.. =))

jiah.. rei pacaran ma peraturan? =))

iya nich... lagi pacaran. Mojok di ruangan =))

ckckckck.. =)) =))

mau ikutan mojok nggak? *kedipkedip*

gak mau ah.. mau mojok ma Yuki-kun aja.. :-" *plak =))

Hah? sama Yuki, kun? *ai mode* Yuki nggak ada dirumah. Dia lagi sama Chantal.. hehe..

*aya mode* Sa--sama Chan? *nunduk sedih*

*masih ai* Iya.. barusan aja pergi. Kayaknya mau lunch bareng

he? ya udah kalau gitu..

Kenapa nggak nyusul aja? jadi spynya Yuki aja *evel grin*

gak mau.. aya gak mau yuki marah, lagipula gak masalah kalau yuki senang-senang..

Yakin nich?

er.. ok, yakin..

reiii *peyukpeyuk*

avezia : Gen~ *peyukpeyuk* Eqa_Qa : oh, udah yakin? kayaknya sich yuki suka sama chantal deh? *kedipkedip*

Ehem.... *berasa disebut-sebut dari tadi*

nyah~ ada Yuki-kun.. *kaget sebentar* *kabur sebelum ketangkap sama yuki*

Yuki kun? katanya kau sedang bersama Chantal..

Ai... Kau mau kemana? --" *iket Ai biar ngga kabur*

Bersama Chan? Tidak. *wajah datar*

tadi kata Ai.. katanya Yuki-kun suka dengan Chan..

thychan : nyah~ ai ketangkap. Lepasin ai, yuki-chan... lepasin.. *masang tampang cemberut*

Eqa_Qa: eh.. kata siapa? ai nggak pernah ngomong seperti itu. *pasang muka polos dan tak berdosa*

Apa maksudnya? *lirik Ai* Kau mengatakan apa, singa kecil? *kembali melirik Ami* Tak perlu kau pedulikan ucapan anak itu *tunjuk Ai*

LEPASKAN, AI!!! *tatap tajam ke Yuki* Berarti Yuki-kun suka sama Aya ya?

iya.. yuki-kkun.. saya tak akan mendengarkan ai.. *denger perkataan ai* *blushing*

KAU TAU APA ANAK KECIL? *bentak Ai dengan emosi tinggat tinggi* TIDAK ADA YANG KU SUKA, KALIAN PEREMPUAN SAMA SAJA. *ngeloyor pergi*

ke--kenapa kau jadi galak gitu yuki-kun? terhina sekali kah kau jika ai mencurigai kalau kau suka dengan aya?

*terhenti di tengah jalan dan menoleh ke arah Ami* Jadi kau suka jika apa yang dikatakan Ai benar, eh? *dengan senyum sinis tersirat*

bu--bukan seperti itu juga.. *menunduk malu* menurut yuki-kun bagaimana?.. *gesek-gesek ujung kaki ke lantai*

nyah~ kok jadi runyam ya? *cekikikan ala cinderella*

*berjalan mendekat dan menyentuh dagu ami untuk kemudian diangkat ke atas hingga yuki dapat melihat langsung mata ami*

Kenapa menurutku? Kau sendiri bagaimana? *tatap dalam mata ami* Jangan alihkan pandangan, Ami-chan, tatap mataku saat bicara!

nyah~ asyik... ada adegan dorama nich.. Nanti kalo udah ada waktunya, ai bikin runyam lagi =))

degdeg.. *jantung berdeber hebat saat yuki mendekat dan mengangkat dagunya* *memandang sekilas mata yuki* *wajah berubah jadi semerah tomat*

me--menurutku? a--aku bingung *masih memandang mata yuki* *sedikit melangkah mundur* ki--kita ter--lalu dekat s--sekarang.. *hampir pingsan*

Kenapa bingung, Hayami-hime? *masih memegang dagu Ami dan semakin tajam menatap matanya* Terlalu dekat? Bukankah itu yang kau inginkan?

*dengan sebelah tangan yang bebas menggenggam bahu Ami untuk menghentikan langkah mundurnya, kemudian mendekatkan wajah mereka hingga 3cm*

*ditatap semakin tajam* *wajah memerah karena malu* *wajahnya hanya berjarak 3 cm dari yuki* *hampir pingsan* *kaki lemes* *keringet dingin*

*melepas pegangan yuki di dagunya* *menarik baju yuki dan menenggelamkan wajah ke dada yuki karena malu* Ja--jangan seperti itu.. aku malu..

*terdiam saat bajunya ditarik ami dan dadanya digunakan untuk menyembunyikan wajah ami* *menghela nafas lelah* *menarik tubuh ami menjauh*

Sudah kubilang, jangan alihkan pandanganmu bila bicara denganku kan? Kau hanya membuang waktuku. *melangkah pergi*

*ditarik menjauh* *sedih* *yuki melangkah pergi* *mancoba menarik ujung baju yuki agar tidak pergi*jangan marah dengan Aya..*menunduk sedih*

memangnya jika aku senang kalau kau menyukai ku, itu akan mempengaruhimu dan semuanya? *masih memegang ujung baju yuki dan menunduk sedih*

*terhenti karena ujung bajunya ditarik Ami* *sekali lagi menghela nafas lelah* *tanpa menoleh yuki berbicara datar*

*mata berkaca-kaca mendengar ucapan yuki* *melepas lemas tangannya dari baju yuki* *menghela nafas, mencoba menenangkan diri* K--kau benar--

kau memang tidak pernah bilang suka padaku.. tidak akan pernah..*air mata keluar* *berbalik*aku pergi, yuki-kun.. *melangkah pelan menjauh*

*menghela nafas untuk yang kesekian kalinya* Perempuan memang merepotkan, terutama kau, Hayami-hime. *melangkahkan kaki menyusul ami*

*menarik tangan ami untuk pergi mengikutinya* memang siapa yang akan suka dengan gadis cengeng sepertimu, eh? *menyodorkan sapu tangan*

*merasa tarikan di tangan* *ditarik yuki agar mengikutinya* *menghela nafas mendengar ucapan yuki* *menyambut sapu tangan dari yuki*

ja--jangan bicara seperti itu.. kau jujur sekali.. siapapun yang suka padaku, itu pasti bukan kau kan?.. *menghela nafas lagi*

Kurasa itu sudah jelas. Untuk apa membicarakan sesuatu yang sangat tidak penting, Ami? Kau membuang tenaga, istirahatlah. *seraya menunjuk--

--sofa terdekat* *mendekati Ai untuk melepas ikatannya* Kau jangan mengganggu Ami-chan lagi, singa kecil. Sebaiknya kau temani Keiko.

*tetap berdiri saat yuki menunjuk sofa* *menghampiri yuki yang mendekati ai**menarik lengan yuki dan membawa ke sofa* *menatap mata yuki*

kanapa kau selalu seperti itu padaku? mengapa kau selalu menganggap sesuatu yang berhubungan denganku itu TIDAK PENTING?*masih menatap yuki*

*setelah yuki melepaskan ikatan* Terserah ai donk... Kei akan baik-baik saja tanpa ai. Adanya dirimu yang menemaninya, bukan aku.

Kau tidak perlu meladeni si manusia lemah itu, Yuki-kun. *sambil menatap sinis ke Aya*

*ditarik Ami ke sofa* *menatap matanya* Kenapa kau sewot begitu, Amichan? Lupakan saja apa yang pernah aku ucapkan padamu, OKAY?

*berbalik menatap Ai* Yah... kau juga tidak perlu meladeni urusanKU. *menatap sadis Ai*

Siapa yang mengurusi urusanmu, Yuki-kun. Aku saja sudah cukup repot dengan urusanku sendiri *membalas natap dengan tidak kalah sadisnya*

Oh well, kalau begitu cobalah untuk tidak mengganggu Ami-chan lagi. Bukankah urusanMU sudah merepotkan? *senyum sinis*

Oke, ai nggak bakal mengganggu Ami-ChanMu.. tapi ai akan bikin hidupnya sengsara *evil big grin*

Membuat anggota keluarga Chiharu sengsara kataMU? Ah, itu akan menjadi urusanMU dengan okaasan. *ngeloyor keluar ruangan*