silf
1 years ago
Paling ga bisa dengan kerja tim. Apalagi diminta jadi koordinator. Suka ngerasa kerja paling berat sendiri. Padahal mungkin tidak, tapi merasa begitu. Karena ga bisa ngatur yang lain harus nggarap apa.
latest #9
Rahmatmh bilang
1 years ago
Aku juga gitu. Ya jadi ketua itu harus tahu skill/minat anak buahnya. Baiknya memang dirapatkan dulu. Jadi kalau kerjaan diluar kerjaan harian kan ada ST. Di Surat Tugas itu kan biasanya cuma 3 bulan berlakunya (paling lama).
Jadi begitu ST terbit segera aja rapat koordinasi awal. Nanti ditanya aja kamu maunya apa jika kita tidak bisa memberi tugas.
Rahmatmh bilang
1 years ago
Kalau misalnya ada anggota yg kerjaannya banyak nanti kita tawarkan yg lain siapa yg mau bantu. Jadi ketua memang harus bisa ngomong/mimpin rapat. Kalau sesama karyawan sih bisa. Kalau ada dosen itu yg sulit..
silf
1 years ago
Bukan ketua, tapi baru level koordinator aja sulit. Aku tipe orang yang apa-apa dikerjakan sendiri. Sampai yg lain bilang, mbok kalau butuh sesuatu itu diomongin dg yang lain. Memang bukan modelan yg bisa ngatur orang lain, tapi yg mengerjakan sesuatu sesuai instruksi.

Jadi saya ga cocok jadi ketua.
立即下載
silf
1 years ago
Ada juga model orang yang kalau buat dirinya sendiri dia ambis, tapi buat kerja kelompok seadanya atau "biar yg lain aja" atau "Ah paling juga nanti dikerjakan sama yg lain".
Rahmatmh bilang
1 years ago
Ya kalau tipe yang ga mau tahu lbh banyak menurutku daripada yang apa2 dikerjakan sendiri alias mrantasi.
Kalau masih single sih ga apa2. Aku juga gitu dulu. Tapi dulu jarang dapet ST sih.
Setelah menikah punya anak baru terasa. Apalagi kalau nambah anak. Tapi itu tergantung sikon sih. Ada yg ortunya masih kuat membantu jaga anak.
Rahmatmh bilang
1 years ago
Jadi ga perlu ART untuk menjaganya. Ada yg pekerjaannya dosen jadi lbh fleksibel waktunya. Kalau karyawan kan fix harus hadir sebelum jam 8 dan pulang setelah jam 4.
Makanya cari suami yg ortunya masih muda jadi bisa bantu jaga anak nantinya :-))
silf
1 years ago
Bapak saya bilang. Masa punya anak dititipkan ke kakek neneknya. Orang tua sudah pensiun ya biar menikmati waktunya, jangan dibebankan untuk jagain cucunya.
Rahmatmh bilang
1 years ago
Benar, karena anak itu tanggung jawab ortunya bukan yg lain. Kalau kebiasaan orang Minang Anak dipangku, kemenakan dibimbiang jadi harusnya ponakan bukan tanggung jawab om tantenya.
Tapi dalam penerapannya berat apalagi kalau suami & istri sama2 bekerja. Solusinya biasanya anaknya dititipkan di penitipan.
Rahmatmh bilang
1 years ago
cuma ada masalah misalnya salah satunya ada tugas luar kota atau malah lanjut kuliah.
Dan sebenarnya tugas mengasuh anak itu lebih ke Ibunya.
Memang sekilas orang yg berduit itu semua masalahnya bisa selesai. Padahal ga sesederhana itu. Banyak masalah2 lain yg muncul
back to top