kalau udah ada tanda2 sakit kalau aku mending dilepas aja. Dulu waktu di Pekanbaru waktu SD aku juga punya kucing. Dibawa ke dokter tapi sepertinya sudah susah disembuhkan akhirnya dibawa ke hutan dibekali makanan ikan.
Soale capek ortu kalau ngurusin kucing. Baru kini kurasakan udah punya anak itu pikirannya macem2. Ga sempet mikirin hewan piaraan..
Jahat. Banget. Memang benar Allah yang memberikan rejeki ke semua makhluknya. Tapi beda hewan yang sudah biasa dirawat manusia dg hewan yang biasa di jalanan. Apalagi kondisi sakit. Ya setidaknya biarkan meninggal saat kita sudah usaha merawat. Bukan dibiarkan mati sendiri dg cara dibuang.
Sebenarnya itu konsekuensi ketika kita sudah memutuskan untuk merawat hewan. Sakit tetap dirawat. Kalau ga mau dg konsekuensi itu, dari awal ga usah pelihara hewan.
Saya sebelumnya punya kucing 3, tapi tahun lalu mati 2. Bapak saya bilang buat adopsi kucing lagi biar kucing saya ini ada temannya. Tapi saya gak mau. Karena sudah cukup. Saya gak mau kehilangan lagi. Cukup satu ini saya rawat sebisa saya. Saya selalu tahan2 ketika ada kiten terlantar, ga akan saya pungut.
Tapi orang kadang seenaknya sendiri. Tau kita punya kucing, dia buang kucingnya di dekat rumah kita. Terlebih kucing kitten yang masih harus sama induknya, dibuang gitu aja tanpa induk. Kesal. Kalau ga mau punya kucing, ga usah pelihara dari awal. Ga mau tanggung jawab, malah nyusahin orang lain.
kalau kami pertimbangannya saat itu malah kesehatan keluarga. Soalnya sakitnya udah batuk2 gitu. Karena kan kami cuma tinggal bertiga ga ada yg bantu jadi waktunya habis buat ngurus keluarga. Beda kalau yg ortunya masih bisa bantu rawat anak.
Jadi dulu sampai miara kucing karena itu kucing sering main ke rumah. Saat itu aku masih SD pengen mainan kucing.
Jadi ya udah lanjut dipelihara seadanya aja dikasih makan. Kucingnya juga nurut. Daripada makanannya dibuang mending dikasih kucing itung2 membahagiakan mereka.
Hingga pada akhirnya dia sakit. Ya udah mau gmn lg. Daripada kita ketularan.
Kalau miara kucing kudu rajin mandiin juga kalau ga nanti ada virus2nya.
Virus yg kumaksud disini virus yg merusak kesuburan. Berlaku buat laki2 dan perempuan. Banyak kasus di lingkunganku dia suka sama kucing tapi blm punya anak. Padahal dia anak org kaya tentu ga masalah merawat kucing.
Yang kuseneng kalau ada kucing itu tikus2 pada kabur.
Hanya saja yg bikin sebel suka pipis sembarangan. Biasanya di permukaan yg gelap.
Selalu yang disalahkan kucing kalau masalah kesuburan. Padahal kalau dilihat, mamaku dari dulu suka kucing, anaknya 5. Omku bahkan ngajak kucing tidur juga punya anak. Sebenarnya selama kucingnya bersih, kita tidak pegang2 atau mainan kotorannya, maka ga masalah.
Memang pernah tanya tetangganya ga punya anak kenapa? Rekan kerja saya ada yg belum punya anak, bahkan sampai pensiun. Mereka ga pelihara kucing, cuma ngasih makan seadanya ke kucing lewat.
Kadang masalahnya bukan kucing, tapi memang rahimnya atau sel sperma nya yg bermasalah. Misal pcos, ini ga ada hubungannya dg kucing.
Pernah ada orang yg punya kucing tapi ga hamil2, disalahkan kucingnya. Dia periksa, ternyata masalahnya di Pcos. Tapi orang ga mau tau. Taunya kucing = sumber masalah ga hamil2.
di kucing ada parasit toxoplasma itu yg menyebabkan infertilitas. Jadi harus bener dirawat dan dibersihkan. Ya kayak penyakit flu burung kan ga tiap hewan unggas bisa menyebabkan. Tapi namanya hati2.
Kalau aku memilih tidak memelihara karena memang tidak punya waktu.
Kalau pengennya ya membantu hewan2 yang kemalangan. Ga perlu mahal2 perawatannya.