aku tidak mengerti kenapa manusia di balik hal hal seperti ini selalu pak Ridwan Kamil.

emang yg kuliah urban ini selain bliau siapa lagi?

siapa ya? ndak tau, abis nyari apa2 tentang ini muncul beliau lagi beliau lagi. luar biasa.

cemungut eaaa

eaaa

bentar lagi kang ridwansyah yusuf achmad

BUMN office lah yang keren

seharusnya kalau satu tujuan ya disatukan saja, dilarang saling mendahului.

tapi sayangnya di BUMN sekalipun terlalu banyak "kepentingan" yang terlibat.

kalo ngomongin politik di sini akan runyam haha

dimana - mana akan selalu runyam.

gak begitu, asal tahu hal yang mau diusut aja

akan terlalu banyak asumsi. Dan asumsi akan berkembang sesuai pengalaman dan "kepentingan" masing - masing.

asal berasaskan politik nilai, mahasiswa harusnya bisa mengintervensi politik kaum elite lebih mudah

sepakat, jika politik kaum elite dan politik nilai sedang dalam kondisi tidak saling bebal dan menutup telinga pada masing2 pihak.

enak loh jadi mahasiswa sebenarnya haha

enak buanget. dari sisi posisi maupun tanggung jawab.

apalagi kalo gencar dengan isu-isu yang sedang panas, kayaknya gak ada abis2nya kerjaan untuk menindaklanjuti

meskipun bukan mahasiswa sih harusnya begitu.

kalo udah bukan mahasiswa, posisi kita gak strategis lagi, sudah terikat lsg dgn hukum profesi dan norma dalam bermasyarakat. makanya enak.

ah itu mah berarti karakternya aja yang tidak terbentuk ketika mahasiswa. terlalu banyak pembenaran untuk mengikis idealisme.

kalo berpikir begitu, bisa gak totalitas pas jadi mahasiswanya. toh kalo idealisme kenapa gak pernah nongol kalo kampus lg bergerak? ya gak?

kampus "bergerak"? haha, pemikiran sempit di kampus itu yang harus dikikis. Pernah nggak muncul di stasiun, pasar, untuk bergerak langsung?

cari orang konkrit jangan di kampus. Cari mahasiswa yang menelusup ke pasar, stasiun, jalanan. Itu baru namanya totalitas.