Ada banyak anak2 SMA Taiwan yg ikut berpartisipasi. Jauh2 dari Taiwan, tp penemuannya sederhana. Ada yg bikin penggaris yg d dalamnya bs dimasukin pensil, ada yg bikin pembersih kaca nako. Kebanyakan penemuan sederhana terkait kehidupan sehari2

Anak2 SMA dan kampus Indonesia pun jg banyak yg ikut. Ada yg bikin aspal dari bonggol jagung, ada yg bikin yogurt, ada yg bikin baju anti peluru, dll

Satu hal yg ak perhatikan. Penemuan2nya anak2 Taiwan tu simple, tp berguna bagi banyak orang dan bakal gampang njualnya

Sedangkan penemuan anak2 Indonesia (meskipun emang bagus2), skalanya harus industri. Aspal g mungkin dijual ke satu dua orang. Baju anti peluru jg tak mgkn dijual ke orang awam

taiwan targetnya "end user"

Hmm mungkinkah ini salah satu penyebab penemuan2 di Indonesia agak susah dikembangkan ya. Karena harus punya resources yang besar kalau skala industri

ikut memamerkan produk penelitiannya mboten, om arwankhoiruddin?

hanugroho: riset saya lebih ke fundamental pak

maa syaa'a Allooh, baarokalloohu fiik. jurusannya om arwankhoiruddin ke Stockholm nih ... #NobelPrize

hanugroho: aamiin pak