Ketika kamu diam, meratap diri dalam sunyi. Aku ingin jadi sepi, kemudian merenung bersamamu.
I'm at your heart (Dihatimu sayang, Ruang istimewa dihatimu, Dekat jantungmu).
Tapi aku inginkan kamu, biar aku bakar dupa berbau rasaku dulu, hiruplah, resapi harapku. Aku sangat menginginkanmu
Darahku tak dialiri kata menyerah. Saat kubilang aku inginkan kamu, itu berarti hingga napasku terhenti aku akan terus mengejarmu
Kamu menempel diotakku, aroma parfummu jadi candukku. Setiap gerik khayalku adalah kamu, masih tak sadarkah kamu akan cintaku?
Bolehkah aku menyerah? Meninggalkan aroma cinta terindah, senandungku seperti suarakan kalah. Aku lelah, hatimu tak jua tergugah.
Sosokmu pergi malam tadi. Bayangmu tertinggal disini, ditemani aroma jiwamu. Menyapaku pagi ini
Kusapa dengan tanda. Kutegur dengan nada. Aroma itu sinyal cinta.
Kamu sudah lama pergi. Tapi aromamu masih disini. Menyelubungiku
Lalu senja datang lagi. Semburatnya menyerbuku tanpa ampun. Malamku sekali lagi beraroma kekalahan