Nyata hatiku terpaut untukmu. Aromamu tersemat dimana-mana. Aku rindu
tak perlu habiskan kata,tak perlu teteskan air mata,hanya satu,cukup hadirmu nyata di hatiku yg buta..
Hebat sakit ini, kedalaman diri berseratkan pilu. Aku masih terpuruk, menghitung warna yang tak terinci. Entah kapan aku kembali
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya (2:286)
Mungkin aku hentikan aksara tentangmu, menepikan kata merindumu. Tapi aku ingin kau tau, sulit diriku berhenti memujamu.
Bersemayamlah kamu dipikirku, agar kembojaku tak sulit mencarimu. Jujur, aku masih mau lihat kamu hidup kembali, untukku
Mencintaimu itu suka,setiap detiknya terlukis senyum manja. Seperti tak tersentuh duka, buncahan rasa hanya siratkan asmara
Resapi cintaku,hirup aroma rindu diantaranya.Beri aku senyum bila itu buatmu ceria,karna senyumanmu ciptakan surga untukku.
Aku ingin menjadi malammu, memberi bulan penuh yang kau tunggu, membuaimu dengan kerlip bintang, dan aku bisa melihatmu tersenyum
Kan kucairkan ragaku jadi kopi kesukaanmu, reguk aku, aku mau merasuki darahmu, menghangatkan setiap dinginmu. Aku mau itu.