Kini kita hanya menyapa lewat kata tanpa ada tatap mata meski ada namamu dalam setiap doa.
Ingin aku mengobati lukamu dengan bahagia yang ku punya. Ingin aku menghapus air matamu dengan tawa yang ku miliki.
Padahal ingin sekali aku memelukmu agar kesedihanmu dapat kau bagi denganku atau setidaknya kau dpt menangis dipundakku.
Perjumpaan selepas itu kau larut dalam kesedihan sehingga kehadiranku tak kau perhatikan.
Jika saat itu hanya ada kita berdua akan aku persembahkan semua lagu cinta itu untukmu tp sayang itu hanya ada di angan.
Kenangan indah yg tak akan pernah kulupa ketika aku mencuri pandang melirik ke arahmu dlm alunan lagu-lagu cinta yg dinyanyikan bersama.
Aku pernah dibuat malu lewat leluconmu tapi bagiku itu kenangan lucu yang mungkin hanya terjadi sekali dalam sewindu.
Bahkan kita pernah beberapa hari bersama, saat itu aku selalu memperhatikanmu sambil berusaha untuk mengetahui sejatinya dirimu.
Selalu saja ada alasan utk berjumpa dgnmu, keceriaanmu mampu membunuh kesedihanku walau yg ku tahu kamu jg sdg mengobati lukamu sendiri.
Selalu saja ada alasan utk berjumpa dgnmu, keceriaanmu mampu membunuh kesedihanku walau yg ku tahu kamu jg sdg mengobati lukamu sendiri.