"terserah" bisa jadi adalah terminologi terendah dalam kepedulian. dan terserah, adalah bukan apa-apa dalam keterabaian.

maunya, gw nggak peduli. ayolah. jangan terlalu serius. banyak hal lain yang lebih penting.

jajaran makiannya makin panjang. halo, bukan hal bijak loh mengumbar emosi seperti itu. gw nulis, supaya makiannya nggak perlu keluar

gw dan lo itu bukan kita. gw dan lo adalah gw dan lo.

rumit itu muncul kalo lo menjadikan itu rumit. disederhanakan sajalah, semanusiawi mungkin.

teringat obrolan dengan seorang teman baik, soal Tuhan yang sepertinya sedang bercanda.

please, go the fuck to sleep, dear.

konflik per-teori-an itu cuma memperpanjang waktu sekarat, bukan menyembuhkan

melupakan bukan pilihan gw. pertama, itu hampir nggak mungkin. kedua, itu nggak menyelesaikan masalah. ketiga, itu nggak seru.

di beberapa titik lo mesti berhenti dan ngeliat ke belakang untuk tau apa aja yang udah lo kerjain sebelum maju lagi