10. (e) umumnya pada umam, "menjadi mayat bukan mayat, bukan tiba-tiba"
10. (d) mayat bukan mayat, jika sulaiman punya kerajaan, mayat muhammad bukan mayat. maka, sebagai khatib aku mengingatkan, khususnya pada -
10. (c) mayat bukan mayat, jika musa pelarian, mayat bukan mayat, jika daud sulut perang, mayat bukan mayat, jika yusuf kepala gudang,
10. (b) barulah lain hari, aku mengaji biologi bangkai, dengan pendekatan etnografi, : mayat bukan-mayat, jika ibrahin sembelih korban,
10. (a) tiba-tiba, kau susun mayat tasawufmu, untk membunuh jisim syar'i. ak tk paham etika pelayat, saat kulontarkan bunga ke jasad hallaj.
9. (c) cadar itu menjelaskanlah ia : dikota ini tak ada lelaki)
9. (b) (aku melihat saudara perempuan hallaj memasuki kota baghdad menyingkap cadar dab ketika kupersoalkan kenapa ia tak merapatkan -
9. (a) (lelaki vs perempuan) kunodai perempuanku, dalam kredo filsafat yang erotik, dan aku hanyalah lelaki sejati.
8. (penggalan 'ali) dalam fanaku, fanalah fanaku, wa fi fana-iy, fana fana-iy.